Kehidupan itu diibaratkan seperti berdiri di atas roda. Roda akan terus berputar mengitari sisinya. Kita bisa mengamatinya, dengan menorehkan sebuah garis pada sebuah roda kayu lalu putar roda tersebut dengan perlahan. Maka garis tersebut akan berpindah ke sisi yang lain dari semula. Itulah kehidupan.
the life cycle
Tidak hanya itu, karena ‘efek’ dari roda yang berputar inilah maka kehihdupan kita akan berubah. Baik itu secara cepat atau lambat, perubahan itu selalu ada dan mengisi ruang kosong yang belum terisi atau ada pula kemungkinan akan menggeser isi dari ruang yang telah terisi penuh dan menggantinya dengan sesuatu yang baru. Itulah pengalaman.
Dalam kehidupan ini banyak orang-orang yang telah kita temui. Beberapa mengatakan, “Halo”, namun adapula yang mengatakan, “Selamat tinggal” atau “Sampai jumpa”, akan tetapi tidak menutupi kemungkinan ada yang pergi begitu saja tanpa mengucapkan satu patah pun. Banyak wajah baru yang kita kenal dan ada juga wajah-wajah yang pergi. Saat itu, kita hanya bisa menatap punggung mereka sampai jauh tak terlihat. Itulah takdir.
Terkadang kita menyesali hal-hal yang telah terjadi dan bertanya-tanya, “Mengapa saya tidak seperti itu?” atau “Mengapa dulu saya tidak melakukannya?” atau pertanyaan lain yang intinya adalah mengenai penyesalan. Sayangnya, hal tersebut telah terjadi dan kita tidak bisa mengubahnya. Mungkin kita akan berpikiran seandainya mesin waktu itu benar-benar ada, mungkin kita akan kembali ke masa yang lalu untuk membenarkan segalanya.
Tetapi akankah kita akan benar-benar puas? Mengingat manusia adalah makhluk yang tak pernah puas walaupun kebutuhannya telah terpenuhi. Bisa saja kita akan kembali pergi ke masa lalu dengan mesin waktu tersebut dan melakukan perubahan lagi. Setelah semuanya berubah, kita akan kembali ke masa lalu dan merubahnya lagi,lagi, dan lagi akan terus seperti itu. Maka kehidupan kita hanya akan berkutat diseputar saat itu saja, kita tak akan bisa maju ke depan karena terus merasa tidak puas dengan masa lalu.
Bersyukurlah karena mesin waktu itu tidak ada karena dengan begitu kita bisa menjalani kehidupan ini dengan alur yang maju. Apabila kita pikirkan lagi, sebenarnya fungsi dari masa lalu adalah sebagai bahan pembelajaran bagi kita untuk menghadapi masa depan. Dengan itu, kita akan merasakan kepahitan hidup yang nantinya akan berbuah manis dan kita akan bangga ketika kita menceritakannya kepada anak cucu kita kelak. Dengan adanya masa lalu, kita bisa menyiapkan untuk apa yang akan terjadi di masa depan. Dengan mempelajari kesalahan di masa lalu pula, kita akan melakukan yang terbaik untuk hari ini karena kita tidak ingin kesalahan tersebut terulang kembali.
Oleh karena itu;
“Learn from yesterday, Do the best for today, And prepare for tomorrow.”
That’s my motto ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar